Tentang saya Dan Hobby saya

21.50 Unknown 1 Comments

Hallo perkenalkan nama saya Bima satria nugraha, biasa dipanggil BIMA. ini adalah blog pertama saya teman - teman. saya bikin blog ini awalnya dikarenakan tuntutan tugas dari dosen saya whehe. Tapi seiring berjalannya waktu ternyata asik juga bikin blog. Saya tinggal di singosari, malang atau biasa disebut dengan bumi Arema whehe. saat ini saya kuliah di universitas kota saya sendiri guys, yakni Universitas negeri malang. saya mengambil jurusan pendidikan teknik elektro, cagur nih ceritanya whehe. sekarang hobby saya guys, sebenarnya saya tidak memiliki hobby yang mendalam sih whehe. saya paling suka tuh main game bro whehe, suka main bola juga, dan travelling. yah sekian dulu perkenalan singkat tentang saya dan hobby saya, nantikan postingan saya berikutnya ya ...

1 komentar:

Laporan MODUL 7 (Fungsi) Pemrograman Komputer

01.35 Unknown 0 Comments

Mari Belajar!!!

0 komentar:

Laporan MODUL 6 (Array) Pemrograman Komputer

01.32 Unknown 0 Comments

Mungkin bisa menjadi referensi kalian untuk membuat laporan guys.
Semoga Bermanfaat



0 komentar:

Antarmuka Mikrokontroller Atmega 8535 dengan Motor DC

22.32 Unknown 0 Comments

Ayo belajar mengoperasikan Motor DC dengan menggunakan mikrokontroller Atmega 8535 dengan modul di bawah ini...
Selamat Belajar..

0 komentar:

Antarmuka Mikrokontroller Atmega 8535 Dengan LCD

22.29 Unknown 0 Comments

Yang ingin tau bagaimana caranya mengoperasikan LCD, yuk simak modul di bawah ini..

0 komentar:

Cara Menghilangkan Penonton PES2017

08.25 Unknown 0 Comments

Untuk mengurangi lag saat bermain pes 2017, salah satunya adalah menghilangkan penontonnya guys. whehehe serem yaa.

Berikut tutorialnya
  • Download dulu no crowd.cpk gan disini
  • Lalu copy file ke folder installan pes anda
  • Setelah itu aktifkan file cpk dengan menggunakan DpFileList Generator.
  • Dan Rasakan Perbedaannya


Tenang aja gan, suara dari penontonnya masih tetep ada kok
whehehe tambah serem ya.

0 komentar:

ELEKTRONIKA INDUSTRI DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

07.04 Unknown 0 Comments

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
            Seiring berkembangnya jaman, maka teknologi juga semakin berkembang. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, maka diperlukan juga pengetahuan di bidang teknologi tersebut. Menurut Yohannes (2003:30), Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat–sifat dan pemakaian piranti “Alat–alat elektronik”. Yang asas kerjanya adalah alat tersebut bisa bekerja di dalam ruang hampa atau gas. Dan memilliki aliran elektron pada penghantar. Jadi alat elektronika bisa bekerja dimana saja dengan elektron sebagai penghantar. Elektron tidak membutuhkan ruang yang besar untuk menghantarkan energi ini. Elektronika tidak membutuhkan banyak ruang untuk bekerja, maka dari itu elektronika ini sangat cocok digunakan pada industri untuk meminimalisasi ruang yang diperlukan. Karena pada umumnya industri membutuhkan banyak ruang untuk bekerja.
            Elektronika industri adalah contoh nyata dari perkembangan teknologi di dalam bidang industri. Elektronika industri dapat memudahkan pekerjaan manusia di dalam suatu produktivitas. Elektronika industri dapat memudahkan produktivitas dengan efisiensi waktu, dan juga dapat meningkatkan penghasilan. Namun elektronika industri juga memiliki kekurangan yaitu, sedikitnya sumber daya manusia yang dibutuhkan di dalam industri.Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, telah banyak peralatan elekronika yang canggih dan dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Pada bidang industri, peralatan–peralatan manual digantikan dengan peralatan yang dapat bekerja secara otomatis.
            Menurut Fitrzgraid (2006:3), Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik. Jadi elektronika sendiri adalah cabang dari ilmu ketenagalistrikan, namun pemindahan energi yang dilakukan menggunakan tenaga elektromagnetik. Tenaga elektromagnetik adalah suatu tenaga yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium, dan merupakan gelombang transversal. Atau definisi gelombang atau tenaga elekromagnetik lainnya adalahsuatu tenaga yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium dan termasuk gelombang medan. Gelombang yang menggerakan tenaga elektromagnetik berasal dari matahari dan ruang angkasa seperti sinar UV, sinyal–sinyal, dll. Hal ini menunjukan bahwa tenaga elektromagnetik bukan berasal dari manusia, jadi tenaga elektromagnetik dapat merambat dengan sendirinya sesuai dengan medium yang dilewatinya dan tidak memerlukan tenaga manusia untuk memindahkan tenaga atau energi tersebut.
            Di dalam elektronika industri sendiri, untuk menggerakan mesin–mesin produksi hanya memerlukan sinyal–sinyal yang biasanya berasal dari                              sensor–sensor yang dipasang pada mesin. Dengan sinyal ini, tidak lagi diperlukan tenaga manusia. Seperti saat memindah barang, mengemas barang, dll. Mesin akan bekerja apabila mendapat sinyal sesuai dengan keinginan manusia. Di sini manusia hanyalah sebagai operator yang mengoperasikan mesin–mesin industri. Mesin ini dapat di operasikan sesuai keinginan manusia, dan sesuai kebutuhan. Tidak ada batasan untuk mengoperasikan meisn–mesin otomatis ini. Mesin elektronika industri biasanya disebut juga sebagai robot, yang mana robot ini dapat melakukan apa saja yang manusia inginkan atau kehendaki, dalam lingkup industri tentunya.
1.2  Rumusan Masalah
a)      Apakah yang dimaksud dengan elektronika industri?
b)      Bagaimanakah peranan elektronika industri dalam peningkatan produktivitas?
c)      Mengapa elektronika industri dapat meningkatkan produktivitas?
1.3 Tujuan
a)      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan elektronika industri.
b)      Menjelaskan bagaimana peranan elektronika industri dalam peningkatan produtivitas.
c)      Menjelaskan bagaimana elektronika industri dapat meningkatkan produktivita.

2. Bahasan
2.1  Pengertian Elektronika Industri
         Menurut Ardiansyah (2004:9-10), Elektronika industri merupakan sistem elektronik yang digunakan di industri yang berbasis komponen diskrit dan komponen programmable. Fungsi utama komponen diskrit dan komponen programmable yang dimaksud adalah sebagai unit utama sistem instrumentasi dan kendali proses berbasis komponen diskrit, mikropprosesor, mikrokontroler, komputer personal, dan progammable logic controller (PLC). a). Komponen Diskrit: Adalah komponen–komponen tunggal yang dapat disatukan menjadi satu komponen atau sekumpulan komponen besar. b). Mikroposessor: Adalah sebuah Integrated circuit (IC) yang digunakan sebagai otak atau pengolah utama dalam sebuah sistem komputer. Dan berukuran mikro (Kecil). c). Mikrokontroller: Adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika dan umumnya dapat menyimpan program di dalamnya. d). Komputer Personal: Di dalam industri, berfungsi untuk mengolah data input dan menghasilkan output berupa data sesuai keinginan user (pengguns). e). PLC: Adalah komputer elektronik yang mudah digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan  tingkat   kesulitan yang beraneka ragam.
              Untuk dapat menguasai elektronika industri, kita harus bisa menguasai penyusunan algoritma pemroggraman. Khususnya untuk menguasai mikroposessor dan mikrokontroller. Untuk dapat menguasai keduanya, maka user harus mampu membuat program mikrokontroller dan progam mikroposessor. Mikroposessor dan mikrokontroller sangat berkaitan erat. Mikroposessor merupakan otak utama dari sistem elektronika yang berada pada industri. Dan mikrokontroller adalah penggontrolnya. Keduanya memiliki kelebihan yaitu dari ukurannya yang kecil. Sehingga sangat praktis berada di dalam industri. Namun kelemahannya juga hanya mampu mengendalikan peralatan elektronika yang kecil.
             Untuk peralatan yang berskala besar dan banyak, dapat kita gunakan PLC. PLC memang memiliki ukuran yang lebih besar, namun juga masih tergolong praktis di dalam industri dari pada menggunakan peralatan yang manual PLC juga memiliki harga yang lebih mahal. PLC mampu menjadi prosessor sekaligus penggontrol peralatan elektronik tersebut. Dan mampu mengontrol banyak alat dan yang berskala besar sekalpun.
2.2 Peranan Elektronika Industri dalam Peningkatan Produktivitas
            Dalam peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronika dalam proses produktivitas. Peralatan yang digunakan tentu saja adalah peralatan yang berbasis otomatis yang tidak membutuhkan tangan manual manusia lagi, Berikut ini adalah contoh penggunaan peralatan elektronika yang otomatis dan mudah digunakan pada industri. Selain itu peralaan ini juga umum yang berada pada beberapa industri dan dapat meningkatkan produktivitas, seperti:
            Penggunaan Mikrokontroller : Menurut Somantri (2006:3), Penggunaan mikrokontroller sangatlah luas, bahkan dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Sistem mikrokontroller sangat cocok untuk dipergunakan di dalam bidang industri. Salah satu contoh di industri tekstil, sistem mikrokontroller dipergunakan untuk mengendalikan sistem proses. Khususnya pada mesin Deying, bahwa pengisian air, pengaturan tekanan, pengaturan temperatur, dsb. Pengatur sistem tersebut menggunakan mikrokomputer berbasis mikrokontroller dengan berbagai rangkaian antarmukanya (interface). Keunggulan Menggunakan Mikrokontroller: a). Sistem mikrokontroller dapat diprogram (Progammable). Maksudmya dengan menggunakan perangkat keras (Hardware) yang hampir sama atau sama dan dapat dipergunakan untuk bermacam–macam penggunaan yang berbeda dengan hanya merubah programnya. b). Ukuran dan jumlah komponen serta penggunaan daya yang sedikit, hal ini menjadi hemat.
            Penggunaan PLC : Menurut Artono (2005:20), PLC sebagai salah satu basis sistem kontrol sangat perlu dikenalkan pada manusia. Pemilihan PLC biasanya mempertimbangkan dari kehandalannya untuk menggontrol alat–alat dengan arus listrik tinggi. Kegunaan PLC sebenarnya sama dengan mikrokontroller, namun digunakan untuk skala besar. Jadi, pada dasarnya kegunaan PLC sama dengan kegunaan mikrokontroller. Namun tidak sepenuhnya sama, perbedaannya antara lain, a). Pemrograman: PLC menggunakan ladder pada programnya, sedangkan mikrokontroller memiliki lebih banyak cara pemrograman mulai dari assembly, basic, dan C. b). Harga: Dari segi harga mikrokontroller memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan PLC,  karena mikrokontroller biasa digunakan pada instrumen elektronik yang memiliki sistem tidak terlalu besar, sedangkan PLC lebih banyak digunakan pada industri karena bisa mencakup sistem yang besar.
Saat ini PLC telah menjadi faktor kunci dalam otomatisasi proses industri. PLC sebagai sistem kontrol dapat memenuhi kebutuhan industri saat ini yaitu, dapat di program secara software dengan pemrograman yang sederhana. Menurut, Didik Dan Fatchur (2011:3) PLC ini berfungsi untuk memonitoring parameter proses dan mengontrol operasinya secara otomatis dan terprogram. Sehingga akan meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi. Hal ini menunjukkan bahwa PLC bisa bekerja secara otomatis. PLC mampu memonitoring parameter proses secara otomatis dan terprogram, ini berarti setelah user memprogram PLC sesuai keinginan dan sesuai keperluan, maka PLC akan memonitoringnya dengan otomatis sesuai dengan program yang telah dibuat oleh user. dan mengontrol operasinya secara otomatis dan terprogram, ini menunjukkan bahwa PLC dapat bekerja secara otomatis dan terprogram setelah diberi masukkan sebuah program oleh user.
2.3 Peningkatan Produktivitas dengan Elektronika Industri
            Peningkatan produktivitas tidak terlepas dari otomatisasi industri menggunakan PLC. Dimana dengan menggunakan PLC maka pekerjaan manusia secara manual dapat digantikan dengan tangan otomatis yang bekerja lebih cepat, dan dapat memproduksi jauh lebih banyak dari pada tangan manusia (manual). Walaupun dengan harga yang relatif mahal pada awal pembelian, namun seiring berjalannya waktu dan permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka harga yang mahal tadi tentu akan berbalik menjadi keuntungan yang besar. Berikut ini adalah beberapa alat yang umum, dimana alat ini digerakkan dengan PLC:
Konveyor: Menurut, Didik Dan Fatchur (2011:14). Adalah salah satu alat pengangkut atau pemindah yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan bahan–bahan industri, yang berbentuk padat dan relatif berat. Bisa kita bayangkan bila kita mengangkut atau memindah barang–barang industri yang berat tadi secara manual tanpa dibantu oleh konveyor. Pekerjaan kita tentu tidak akan terselesaikan dengan cepat dan efektif. Dengan PLC maka kita dapat mengatur kecepatan konveyor tsb. Dengan konveyor kita bisa memindahkan barang–barang yang berat maupun banyak sekalipun. Alat seperti ini tentu tidak mengenal lelah walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Hal ini tentu berbeda dengan tenaga manual manusia yang akan sangat mudah lelah jika bekerja. Konveyor ini banyak digunakan di industri.
            Mesin Packing Otomatis: Menurut Darmadi (2013:2), Perancangan pada mekanik mesin packing ini adalah koveyor atas, konveyor bawah, gate, dan arm. Konveyor atas berada pada bagian awal, dimana barang yang akan di packing diletakan secara acak tanpa dilakukan pengaturan atau manipulasi terlebih dahulu. Barang tersebut kemudian akan dibawa oleh konveyor hingga mencapai gate setelah sebelumnya dibagi menjadi 5 baris. Konveyor tersebut digerakkan oleh sebuah motor. Fungsi gate disini sendiri adalah sebagai alat untuk memastikan barang terebut telah di packing.
            Untuk menggabungkan beberapa mesin ini tentu tidak lepas dari peran PLC. PLC bisa mengatur bagaimana mesin–mesin ini dapat bekerja secara otomatis dan bergantian. Sesuai dengan fungsinya masing–masing. Pada mesin ini membuktikan bahwa PLC tidak hanya bisa digunakan untuk mengontrol satu alat saja, disini PLC bisa mengontrol gabungan dari beberapa alat, PLC inilah yang membuat semua alat diatas menjadi berbasis otomasi (otomatis). Sebagai user kita hanya membuat program untuk menjalankan alat tersebut sesuai waktu dan sesuai fungsinya masing–masing secara bergantian, setelah itu PLC akan mengontrol alat–alat tersebut secara otomatis tanpa campur tangan manusia lagi.
       Tentu saja masih banyak alat–alat yang dapat digerakan secara otomatis menggunakan PLC. Alat yang diterangkan di atas hanyalah beberapa contoh dari alat yang banyak di gunakan pada industri. Mulai dari industri menengah kebawah hingga industri kelas kakap. Tentu dengan penggunaan yang berbeda–beda sesuai dengan penggunaan pada industri tersebut. Penggunaan alat tersebut bisa dipilih sendiri oleh pengguna, tidak ada batasan dalam menggunakan alat–alat ini. Pengguna bisa mengontrol sendiri alat–alat ini asal dia bisa membuat dan menguasai programnya. membuat program hanya dilakukan sekali, selanjutnya user hanya menjalankan program tersebut di dalam proses produktivitas.
       Untuk mendukung penggunaan mesin otomatis ini, kita perlu untuk belajar menggunakan atau merancang software untuk menjalankan alat otomatis tersebut. Karena tanpa adanya software, maka alat tersebut tidak akan bisa berjalan. Maka dari itu software sangat diperlukan. Banyak software yang dapat dapat digunakan sesuai dengan jenis atau tipe PLC yang digunakan. Software ini cukup mudah dipahami dan dipelajari. Bila kita bisa membuat program, maka tentu akan lebih efisien. Banyak buku yang bisa digunakan sebagai acuan dalam mempelajari software Mesin-mesin ini. Belajar aplikasi ini juga bisa didapat dari sekolah menengah kejuruan yang memiliki jurusan elektronika industri atau otomasi industri. Bila belajar di sekolah maka kita akan lebih menguasainya, karena dibimbing langsung oleh guru yang mempunyai pengalaman lebih dibidang ini, dan belajar di sekolah memiliki waktu 3 tahun untuk menguasainya, sedangkan untuk belajar sendiri tidak ada pembimbing yang menguasai.
       Selain mempelajari software, kita juga harus bisa merawat alat otomatis yang kita gunakan. Karena alat–alat seperti ini akan cepat rusak jika tidak dirawat dengan benar. Hal terpenting dari menggunakan alat otomatis adalah alat tersebut harus tepat sasaran. Kita bisa melihat dimana pekerjaan terberat yang kita miliki pada industri kita, dan kita bisa menaruh alat otomatis pada bidang itu. Bila tidak tepat sasaran, maka kita akan rugi untuk membeli alat–alat tersebut, karena harganya sangat mahal. Dan kita hanya akan membuang uang jika alat tersebut tidak digunakan. Hal ini juga biasa disebut dengan efektivitas penggunaan elektronika industri.

3. Simpulan
a)        Elektronika industri adalah alat elektronik yang digunakan di dalam industri, atau bisa dikatakan mesin otomatis di dalam sebuah industri untuk memudahkan manusia di dalam proses produktivitas. Elektronika industri biasa disebut juga sebagai otomasi industri, yang berarti alat – alat otomatis yang berada di dalam industri yang memudahkan manusia di dalah proses produktivitas.dan tentu saja dapat lebih menghemat pengeluaran walaupun dibutuhkan jangka waktu yang lama.
b)        Dalam industri, elektronika industri sangat berperan besar dalam proses produktivitas. Dimana alat otomatis tidak terlepas dari peralatan berbasis elektronik. Bahkan semua alat otomatis yang ada di industri adalat alat elektronik. alat yang banyak digunakkan untuk proses otomatis antara lain adalah mikrokontroler dan PLC. Perbedaan dari kedua alat ini terdapat pada kapasitasnya untuk memproses, dimana mikrokontroler sesuai ukurannya yaitu mikro (kecil), hanya mampu memproses alat otomatis yang kecil pula. Sedangkan PLC mampu memproses alat otomatis yang lebih kompleks dan lebih besar. Dari segi harga juga PLC mempunyai harga yang lebih mahal dari pada mikrokontroler. Namun PLC lebih banyak digunakan pada industri karena kemampuannya untuk memproses peralatan yang kompleks dan besar.
c)        Elektronika industri dapat meningkatkan produktivitas karena dapat memudahkan pekerjaan manusia dan dapat mempercepat pekerjaan tersebut dengan lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu. Dengan PLC manusia sebagai pengguna (user), bebas untuk memprogram PLC sesuai dengan keinginannya dan tentunya juga harus sesuai kebutuhan. Karena jika tidak sesuai kebutuhan agar tidak merugi. Peralatan otomatis ini juga harus dirawat dengan baik dan benar agar tidak mudah rusak. Kelebihan alat seperti ini adalah alat ini tidak mengenal lelah bahkan jika dipakai selama 24 jam tanpa berhenti. Sangat berbeda jauh dengan bekerja dengan menggunakan tangan manusia yang tentunya membutuhkan waktu istirahat yang amat sangat lama dengan produktivitas yang tentunya tidak lebih banyak daripada menggunakan alat otomatis berbasis elektronik di dalam industri.

Daftar Rujukan
Ardiansyah, Deva. 2004 OMRON Progammable Controllers 1 : Hal 9 – 10                         (253).    Diunduh pada tgl 8 Maret 2016 pukul 11.00 WIB.
Artono, Dwijo Sutomo. 2005. Sistem PLC 1 : Hal 20 (64). Diunduh tgl 29 Maret 2016 pukul 11.50.
Darmadi, Budiyanto. 2013. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya 2 : Hal 2 (21). Diunduh tgl 5 April 2016 pukul 11.00.
Fathcur, Rochim Ardian. Didik, Eko. 2011. Jurnal Sistem Komputer 1 : Hal 3- 14 (15). Diunduh tgl 22 Maret 2016 pukul 11.00.
Fitrzgraid, Higgin. 2006 Cabang Elektronika 3 : Hal 30 (50). http:// zonaelektro.net. diunduh tgl 17 Februari 2016 pukul 11.20 WIB.
Somantri, Yoyo. 2006. Jurnal Sistem Mikrokontroler 1 : Hal 3 (12). Dunduh tgl 29 Maret 2016 pukul 11.45.
Yohannes, H.C. 2003 Referensi Elektronika. 1 : Hal 30 - 31 (50). http:// zonaelektro.net. diunduh tgl 17 Februari 2016 pukul 11.00 W

0 komentar:

Lets chat with me!!!